Rakatalenta.com, Manado: Sebanyak 10 orang warga Manado meninggal akibat rabies antara rentang waktu Januari-September 2012. Korban telat diberi pengotan sesaat setelah digigit anjing yang positif rabies.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Manado Ricky Poli di Manado, Ahad (21/10), mengatakan, keterlambatan penangangan disebabkan korban tak memantau kondisi anjing yang menggigit sehingga tak langsung divaksin.
"Korban meninggal akibat rabies tersebar di wilayah Kecamatan Tikala, Wanea, Tuminting dan Kecamatan Mapanget," kata Poli.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Dinas Pertanian dan Peternakan Manado Vouke Komansilang mengatakan, secara umum, kasus rabies di Manado tertinggi kedua di Sulawesi Utara, setelah Minahasa.
"Dalam tahun ini, kasus gigitan anjing yang dilaporkan sebanyak 178 kali, 87 di antaranya positif rabies dan 10 orang yang digigit meninggal," katanya.
Populasi anjing di kota ini mencapai 21.750 ekor dan tersebar di 11 kecamatan. Kebiasaan sebagian masyarakat tak mengikat anjing peliharaannya sehingga berisiko tertular dan menularkan virus rabies.
Untuk itu, ia mengingatkan seluruh warga Manado melakukan langkah cepat mencegah rabies dengan memantau kondisi anjing yang menggigit. Kalau positif rabies, segera minta rekomendasi dari balai veteriner lalu ke rumah sakit untuk mendapatkan suntikan vaksin gratis.
"Dengan melakukan langkah-langkah ini bisa mencegah mengganasnya virus rabies di tubuh korban, hal ini harus diingat masyarakat," kata Komansilang.
Ia mengatakan, kasus rabies rentan terjadi di musim panas, dan hal tersebut harus diwaspadai masyarakat. "Karena pada saat itu, hewan-hewan rentan rabies seperti anjing, kucing dan kera, sangat mudah terserang virus tersebut," kata Komansilang.(Ant/ICH)